FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Tanpa disadari orang sering menggigit kuku pada kondisi tertentu, misalnya saat sedang gugup. Padahal ini hal yang sangat buruk, dan sulit dihentikan jika sudah jadi kebiasaan.
Tak hanya merusak penampilan kuku dan jari, tetapi juga mencederai kesehatan. Salah satu gangguan yang bisa terjadi adalah sakit perut.
Bahkan dimasa pandemi ini, menggigit kuku jari menjadi ancaman penularan virus. Apalagi menggigit kuku tanpa cuci tangan.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Lingkungan Unhas, Dr Hasnawati Amqam mengatakan menggigit kuku dapat meningkatkan risiko tertular penyakit. Terutama bila tidak mencuci tangan dengan sabun. Kuku seringkali digunakan untuk menyentuh dan menggaruk bagian tubuh lain tanpa disadari.
“Menggigit kuku akan memindahkan dengan mudah kuma-kuman ini ke mulut. Bahkan jika telah mencuci tangan dengan sabun risiko itu tetap ada. Sulit menghilangkan semua kuman dan kotoran dari bawah kuku,”ucapnya.
Lanjutnya, kebiasaan menggigit kuku, selain meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada kuku (paronychia), bila ada kutil yang disebabkan virus di kuku, menggigit kuku akan menyebarkan virus ini ke bagian lain. Bakteri pada jari dan kuku juga dapat tertinggal dalam mulut dan menyebabkan halitosis atau bau mulut.
Selain itu, tanpa disadari juga telur cacing dapat tertinggal di bawah kuku setelah melakukan aktifitas yang berhubungan dengan tanah dan menggigit kuku memudahkan perpindahan telur ke dalam tubuh.
Kredit: Tautan sumber