JawaPos.com – Pahlawan super Saras 008 begitu hit pada 1998. Menjadi idola milenial. Sosok Saraswati kali pertama diperankan Sindy Dewiana. Meski hanya sebentar, Sindy sempat menjadi idola anak-anak pada masa itu. Kini, 23 tahun berlalu, Jawa Pos berkesempatan berbincang kembali dengan Sindy.
—
Hai, Sindy apa kabar. Lama vakum dari dunia hiburan, sibuk apa sih?
Alhamdulillah, baik. Setelah menikah aku memang mendedikasikan diri untuk menjadi ibu rumah tangga. Kebetulan langsung punya anak juga. Selain itu, aku melatih senam, ngajar tari peacock, dan mengenalkan segala jenis tarian, busana, dan alat musik tradisional Indonesia di sanggar milik mamahku di Australia. Nah, sekarang mau meneruskan di sini. Sekaligus bisnis kecil-kecilan Lemon Acil yang produknya dari kebun sendiri.
Tinggal di Australia berapa lama? Alasannya?
Tujuh tahun belakangan ya, sekitar tahun 2013–2014. Awalnya karena mau berobat anak pertamaku yang sakit virus mielitis transversa. Setelah satu setengah tahun pengobatan, Allah berkehendak lain, anakku meninggal dunia di sana. Tapi, betah karena di sana orang-orangnya open minded tentang penyakitnya, penanganannya, dan lebih manusiawi kalau lagi sharing mengenai ini. Dari segi pendidikan juga Australia baik, suami kuliah di sana, dan keluargaku juga banyak yang menetap di sana. Bahkan, mamahku udah jadi warga sana. Itu sih yang jadi motivasi kami.
Kredit: Tautan sumber