BANJARMASINPOST.CO.ID – Empat sehat lima sempurna. Demikian jargon makanan bergizi yang sering digaungkan sejak lama. Sayangnya masih banyak mayarakat yang mengabaikan hal tersebut.
Bahkan konsumsi sayur dan buah dalam keseharian masih belum menjadi perhatian penting terutama di perkotaan.
Maya Midiyatie Afridha,S.Gz, RDDietisien RSUD Ulin Banjarmasin, mengungkapkan, berdasar data penelitian kesehatan bahwa di Kalsel terbilang rendah dalam mengonsumsi sayur dan buah.
“Kalsel urutan tiga dari bawah untuk provinsi di Indonesia yang masyarakatnya mengpnsumsi sayur dam buah,” jelasnya saat menjadi narasumber acara Btalk Health and Beauty Selasa 23 Maret 2021 Pukul 16.00 Wita.
Baca juga: Btalk BPost : Berutang Itu Harus Sesuai Syariat Islam, Ini Tata Caranya
Baca juga: Cara Deteksi Anak Berkebutuhan Khusus, Ini Kata Psikolog ULM Kalsel dalam BTalk
Baca juga: BTalk, Ini Kata Pakar dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin tentang Gentle Birth
Asupan Gizi Menangkal Pandemi, demikian tema perbincangan yang dipandu host Anjar Wulandari, jurnalis BPost yang rekamannya juga bisa disaksikan di kanal Youtube Banjarmasin News Video, Instagram Banjarmasin Post dan Facebook BPost Online.
Menurut Maya, anggapan sebagian masyarakat bahwa makanan bergizi makanan itu mahal contohnya daging, susu, keju.
“Padahal ikan, tahu dan tempe itu murah dan merupakan makanan bergizi,” jelasnya.
Sambungnya, ada lima sumber gizi yaitu pertama karbohidrat yang bisa didapat dari nasi, jagung, singkong. Kemudian kedua, protein nabati dan hewani. Selanjutnya ketiga, lemak. Keempat vitamin dan kelima mineral.
Mengukur kebutuhan gizi bisa dianalogikan dengan tangan. Ukuran telapak tangan sebagai acuan porsi protein. Kepalan tangan sebagai acuan porsi sayur dan buah. Tangkup tangan sebagai acuan porsi karbohidrat. Ibu jari sebagai acuan porsi lemak.
Dalam pola makan juga harus diperhatikan adalah postur seseorang. Bagu yang berat badannya berlebih metodenya adalah 5-7-5 yaitu lima sendok nasi padq pagi, tujuh sendok saat siang dan lima sendok malam hari.
Baca juga: BTalk, Begini Kata Kedua Dokter Asal Kabupate Tapin Terkait Plasma Darah Konvalesen
Berbeda dengan orang berpostur normal ukurannya 7-10 -7 atau tujuh sendok nasi pada pagi, sepuluh sendok saat siang dan tujuh sendok malam.
Khusus makan malam sebailnya tidak boleh lewat pukul 19.00. Kalaupun ada hal tertentu misal kerja malam maka maksimal makan pukul 22.00.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
Kredit: Tautan sumber