Sebagai salah satu negara yang masyarakatnya dikenal ramah, ungkapan tolong, maaf, dan terima kasih sudah sangat lekat dengan keseharian kita. Paling tidak demikianlah kondisinya dahulu. Sayangnya seiring perkembangan zaman dan semakin tingginya tekanan kehidupan, kata-kata ajaib tersebut mulai agak terlupakan. Kesibukan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa disadari membuat kita semakin jarang memperhatikan orang lain, terutama yang tak dikenal.
Walau demikian jangan sampai kita atau orang terdekat menjadi pribadi-pribadi yang self-centered alias hanya mementingkan diri-sendiri. Untuk mencegahnya kita dapat memulai dengan menjalin interaksi yang lebih hangat dengan orang-orang di sekitar. Caranya tidak terlalu sulit, Anda dapat mengawalinya dengan mengucapkan ToMaT kepada anggota keluarga, kolega di kantor, kasir minimarket, sampai jukir.
Manfaat Mengucapkan ToMaT Bagi Rohani Anda
Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk mengucapkan ToMat atau 3 magic words tersebut. Meski begitu sayangnya ada saja orang yang tidak mau repot-repot mempedulikan perasaan orang lain. Kesan yang ditangkap pada orang-orang seperti ini adalah tidak sopan dan tidak tahu terima kasih. Beberapa penyebab lainnya adalah yang bersangkutan tidak menyadari bagaimana harus memperlakukan orang lain.
Ini karena mereka tidak pernah mempelajari etika dasar bersikap yang baik saat berinteraksi dengan orang lain. Ada pula orang yang kasar seperti ini karena inilah contoh yang dilihatnya dari orang tua atau keluarga dekatnya. Anda patut bersyukur jika sejak dini orang tua telah mengajarkan kata-kata tersebut dan membentuk Anda menjadi pribadi yang sopan. Menjawab pertanyaan apa manfaat mengucapkan terima kasih, ternyata ini memberikan dampak yang positif bagi psikis kita, yaitu mendatangkan perasaan bahagia. Ini bukanlah isapan jempol karena telah dibuktikan secara ilmiah.
Dalam bukunya yang berjudul Thanks: How the New Science of Gratitude Can Make You Happier Dr. Robert Emmons mengungkap hasil risetnya. Ucapan terima kasih adalah perwujudan dari rasa syukur atas segala karunia yang tercurah kepada Anda. Ini termasuk untuk hal-hal yang tampaknya sepele dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kurir mengantar paket tepat waktu, tetangga yang baik, lingkungan perumahan yang aman, pelayan restoran yang sigap mengolah pesanan Anda, dan seterusnya.
Berdasarkan publikasi dari Houghton Mifflin Harcourt, menerapkan mindset bersyukur ternyata dapat meningkatkan kebahagiaan sebesar 25%. Ini karena terjadi pertambahan jumlah titik-titik sel yang memunculkan rasa bahagia tersebut dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan. Dr. Robert Emmons yang seorang profesor dalam bidang psikologi ini memberikan tips menjadi orang yang bersyukur. Siapkan buku catatan dan tulislah paling sedikit 3 atau 4 kali seminggu sesuatu yang Anda syukuri, termasuk hal-hal kecil. Lakukan kebiasaan ini selama 3 minggu dan Anda akan melihat hasilnya! Mereka yang terlibat dalam riset ini mengaku dapat tidur lebih nyenyak serta mempunyai lebih banyak energi untuk beraktivitas.
ToMaT Memberikan Manfaat Besar Dalam Hubungan Personal, Kerja, dan Interaksi Sehari-Hari
Kapan kita mengucapkan terima kasih, tolong, dan maaf? Kapan saja saat dibutuhkan dan kepada siapa saja. Saat berhadapan dengan orang lain yang mungkin “level”-nya di bawah Anda sekalipun, mereka tetap berhak mendapatkan 3 ungkapan ajaib itu. Untuk menginspirasi Anda, inilah keajaiban ToMaT dalam interaksi dengan orang lain di berbagai situasi.
Hubungan pribadi
Ironisnya orang-orang yang paling kita cintai adalah yang paling sering menjadi pelampiasan emosi kita. Untuk membantu menjaga kesehatan hubungan dengan pasangan atau keluarga terdekat pastikan tidak melupakan 3 kata ini dalam komunikasi bersama mereka.
Hubungan kerja
Jika Anda adalah pimpinan di tempat kerja, anak buah atau staf juga perlu mendapatkan kata tolong, maaf, dan terima kasih. Etika dasar ini juga berlaku tidak hanya dalam pembicaraan secara langsung namun juga komunikasi via email dan aplikasi perpesanan. Menjadi leader bukan berarti Anda adalah bos para staf yang boleh memperlakukan mereka tanpa mempertimbangkan perasaannya. Para karyawan yang mendapatkan ucapan terima kasih, tolong, dan terutama maaf saat Anda melakukan kesalahan akan merasa dihargai dan dihormati. Dampaknya adalah meningkatnya semangat kerja di kantor yang berimbas pada produktivitas dan performa perusahaan. Luar biasa, bukan?
Hubungan dengan sesama manusia
Pegawai supermarket tempat Anda belanja, jukir, OB di kantor, atau pelayan food court adalah orang-orang yang mungkin tidak terlalu menarik perhatian. Meski begitu bukan berarti Anda tidak perlu bersikap sopan kepada mereka. Contohnya saat ditawari berbagai produk lainnya saat membayar belanjaan di kasir, alih-alih menjawab dengan ketus, Anda dapat mengucapkan “tidak terima kasih”. Jangan lupa tatap mata kasir tersebut dan tersenyum. Sikap yang manis ini akan menularkan vibrasi positif yang membuat orang lain bahagia karena penghargaan yang Anda tunjukkan. Percayalah, orang ini akan mengingat Anda sebagai orang yang baik.
Bahasa Tubuh Saat Mengucapkan Kata ToMaT
Ucapan tolong, maaf, dan terima kasih dari bibir saja masih kurang tanpa didukung bahasa tubuh yang sesuai. Lalu bagaimana sikap kita saat mengucapkan terima kasih, maaf, dan tolong kepada orang lain? Simak tiga rumus penting berikut!
- Lakukan kontak mata dengan menatap hangat lawan bicara Anda saat mengucapkan kata-kata tersebut.
- Pastikan ketulusan Anda tersirat dari sikap yang Anda tunjukkan. Ini artinya Anda bersungguh-sungguh dan tidak sekedar berbasa-basi atau demi formalitas semata. Orang lebih suka dimintai bantuan daripada diperintah, dan sebagai pimpinan Anda perlu mengingat prinsip tersebut. Jadi saat meminta staf Anda melakukan sesuatu, jangan lupa mengawalinya dengan kata tolong. Anda akan melihat bagaimana yang bersangkutan dengan senang hati melakukan permintaan tersebut, bahkan lebih dari ekspektasi.
- Tanamkan kebiasaan tersebut dalam diri sehingga Anda dapat melakukannya secara otomatis kapan dan dimana saja.
Melatih Diri Menjadi Orang Yang Berperilaku Baik
Seperti yang telah disinggung sebelumnya beberapa orang tidak tahu bagaimana harus bersikap sopan karena tidak mempunyai teladan baik di masa kecil. Jika Anda salah satu di antaranya, tidak perlu khawatir karena ini masih dapat diubah. Apalagi Anda mempunyai kesadaran bahwa ada yang salah dalam cara berinteraksi dengan orang lain. Cermati cara menanamkan perilaku baik dan sopan dalam keseharian Anda berikut ini.
- Berlatih
Perilaku terbentuk dari kebiasaan, sehingga Anda harus memulai kebiasaan baik untuk membangun perilaku yang juga baik. Caranya adalah dengan berlatih atau melakukannya berulang-ulang sesering mungkin sampai menjadi perilaku yang otomatis. Ini misalnya mulai membiasakan diri mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih sepanjang interaksi Anda dengan orang lain.
Daripada mengatakan “bawakan ini sekarang” kepada asisten rumah tangga, Anda dapat menggantinya dengan “tolong bawakan ini ke belakang”. Setelah itu jangan lupa mengucapkan terima kasih. Dari ulasan ini Anda tentu sudah tahu apa yang dirasakan saat kita mengucapkan terima kasih, yaitu kebahagiaan. Demikian pula dengan kata maaf yang wajib diucapkan bahkan kepada anak-anak, misalnya saat Anda lupa tidak membeli snack favorit buah hati.
- Introspeksi diri
Untuk meningkatkan kualitas pribadi Anda perlu memiliki sikap retrospektif atau sanggup mengoreksi diri-sendiri. Kesadaran bahwa Anda tidak berperilaku sesuai etika dan kesopanan adalah contoh sikap retrospektif. Setelah menyadari kesalahan tersebut selanjutnya Anda bisa mulai memperbaikinya sedikit demi sedikit.
- Ikuti kata hati
Ada saat dimana Anda mengalami hari yang buruk dan tanpa sengaja melampiaskannya kepada orang lain. Setelah merasa agak tenang biasanya hati nurani Anda akan mulai menguasai perusahaan dan memicu munculnya rasa bersalah atau bahkan malu. Perasaan yang luar biasa tidak enak ini adalah bukti bahwa hati nurani Anda bekerja. Agar perasaan tidak nyaman ini hilang mintalah maaf kepada orang yang Anda lukai perasaannya.
- Bertanggung jawab
Perlu ditanamkan kesadaran dalam pikiran bahwa Anda bertanggung jawab atas seluruh perilaku dan tindakan. Ini artinya ada konsekuensi dalam setiap keputusan Anda. Ini termasuk saat memilih memarahi pelayan restoran yang keliru membawakan pesanan, kasar kepada bawahan, dan sejenisnya. Perasaan tidak berdaya tersebut pada beberapa orang bisa memicu titik terpuruk dalam hidup mereka. Jangan lupa hukum tabur tuai itu berlaku, dan semesta bisa menempatkan Anda pada posisi dalam sekejap.
- Meminta feedback dari orang lain
Cobalah tanyakan kepada orang-orang terdekat apakah “latihan” yang Anda lakukan membawa hasil. Selain bertanya terang-terangan Anda juga bisa mengamati perilaku orang-orang di lingkaran pergaulan Anda. Ini misalnya mereka merasa semakin nyaman berinteraksi dengan Anda, tidak lagi menjaga jarak, dan Anda semakin sering dilibatkan pada setiap aktivitas grup.
- Bergaul dengan orang-orang yang positif
Perilaku juga dapat ditularkan oleh lingkungan pergaulan sehingga Anda perlu memperhatikan teman-teman dekat Anda. Saat berada dalam lingkaran pertemanan yang tidak baik perilaku negatif tidak akan mendapatkan kontrol sosial sebagaimana seharusnya. Akhirnya sikap tidak terpuji lambat laun akan semakin dapat diterima dan menjadi kebiasaan.
Membiasakan Anak-Anak Mengucapkan ToMaT
Siapa sangka ungkapan ajaib ToMaT adalah kata-kata fundamental yang dapat memperkuat hubungan dalam keluarga. Kata tolong menunjukkan respek atau hormat kepada orang lain. Terima kasih merupakan bentuk penghargaan untuk orang yang membantu kita, sekaligus rasa syukur. Sementara maaf adalah bentuk pengakuan bahwa kita melakukan kekeliruan dan bersedia menanggung konsekuensinya. Menanamkan perilaku ini dalam keluarga, terutama bagi anak-anak akan membentuk mereka menjadi pribadi yang luar biasa di masa depan. Ini adalah beberapa ide untuk mengajarkan si Kecil di rumah:
- Orang tua membutuhkan kesabaran untuk menanamkan kebiasaan ini karena harus dilakukan secara berulang-ulang dan berkesinambungan. Jangan lupa memberi tahu mereka artinya sehingga si Kecil mengerti kapan waktu dan konteks mengucapkannya dengan tepat. Misalnya ucapan terima kasih atas pemberian, ucapan tolong saat meminta sesuatu, dan meminta maaf saat berbuat salah.
- Orang tua perlu menjadi teladan atas perilaku yang baik. Saat berinteraksi dengan anak jangan lupa mengucapkan 3 ungkapan ajaib tersebut. Mulailah bahkan sejak putra-putri Anda masih dalam kandungan. Dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain jangan lupa mengucapkan kata-kata tersebut. Saat sedang berbicara dengan calon bayi Anda ajarkan pula perilaku ini.
- Ajak anak untuk mulai mengucapkannya kepada orang-orang yang terdekat, yaitu anggota keluarga. Setelah terbiasa dorong mereka untuk mengatakan 3 magic words ini kepada orang lain, bahkan yang tidak dikenal. Upaya pembiasaan ini juga berguna untuk menumbuhkan empati buah hati Anda.
Setelah mengetahui bagaimana pengaruh dari kata-kata tolong, maaf, dan terima kasih marilah membudayakan dengan memulai dari orang-orang terdekat. Berikan contoh, alih-alih hanya meminta orang lain melakukannya!
Pesan dari teladan yang baik ini akan tersampaikan dengan lebih efektif bagi lingkungan Anda. Semoga menginspirasi!
Baca juga 5 Langkah Awal Pendidikan untuk Membentuk Karakter
bagaimana sikap kita saat mengucapkan terima kasih, maaf, dan tolong kepada orang lain
PertamaLakukan kontak mata dengan menatap hangat lawan bicara Anda saat mengucapkan kata-kata tersebut,Kedua Pastikan ketulusan Anda tersirat dari sikap yang Anda tunjukkan. Ini artinya Anda bersungguh-sungguh dan tidak sekedar berbasa-basi atau demi formalitas semata. Orang lebih suka dimintai bantuan daripada diperintah, dan sebagai pimpinan Anda perlu mengingat prinsip tersebut. Jadi saat meminta staf Anda melakukan sesuatu, jangan lupa mengawalinya dengan kata tolong. Anda akan melihat bagaimana yang bersangkutan dengan senang hati melakukan permintaan tersebut, bahkan lebih dari ekspektasi, serta Tanamkan kebiasaan tersebut dalam diri sehingga Anda dapat melakukannya secara otomatis kapan dan dimana saja.
Bagaimana Melatih Diri Menjadi Orang Yang Berperilaku Baik
Berlatih , Introspeksi diri, Ikuti kata hati, Bertanggung jawab , Meminta feedback dari orang lain ,dan Bergaul dengan orang-orang yang positif
Apa manfaat mengucapkan terima kasih?
membantu menjaga kesehatan hubungan dengan pasangan atau keluarga ,meningkatnya semangat kerja di kantor yang berimbas pada produktivitas dan performa perusahaan, dan menularkan vibrasi positif yang membuat orang lain bahagia karena penghargaan yang Anda tunjukkan