FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Profesor Endang Achadi mengatakan anemia perlu dicegah. Terutama di tengah pandemi COVID-19. Karena anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh. Sehingga meningkatkan risiko terinfeksi COVID-19.
“Salah satu akibat dari anemia adalah turunnya imunitas tubuh. Imunitas turun ini menyebabkan mudah menderita penyakit infeksi,” kata Endang Achadi di Jakarta, Selasa (26/1).
Ia mengatakan upaya pencegahan terhadap anemia sangat penting karena jumlah penderita anemia di Indonesia cukup tinggi, dengan lebih dari seperempat anak usia 12 bulan – 12 tahun menderita anemia.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan Ambroncius Nababan Tersangka Kasus Rasisme terhadap Natalius PigaiKemudian pada remaja usia 13 – 18 tahun prevalensinya juga tinggi. Terlebih pada ibu hamil yang meningkat hingga 48,9 persen berdasarkan data pada 2018.
Selain karena jumlah penderita anemia di Indonesia cukup tinggi, penyakit anemia juga perlu segera diatasi karena menimbulkan banyak gangguan terhadap kesehatan hingga menyebabkan kematian pada ibu hamil bilamana kekurangan banyak darah.
“Karena rendahnya Hb (hemoglobin) menyebabkan rendahnya oksigen yang dibawa ke seluruh tubuh, termasuk otak dan otot. Maka produktivitas dan prestasi turun. Dan tidak hanya otot dan otak, tapi fungsi organ-organ lain juga turun,” jelasnya.
BACA JUGA: Menlu: Vaksinasi Covid-19 bagi WNI di Luar Negeri Mengacu Kebijakan Otoritas SetempatHemoglobin dalam ilmu kesehatan adalah protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ia mengatakan pada remaja, kekurangan zat besi karena anemia dapat menurunkan konsentrasi belajar, dan membuatnya mudah kelelahan dan mengantuk.
Kredit: Tautan sumber