FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pakar gizi klinik dari Universitas Hassanudin sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, dr Tirta Prawita Sari mengatakan, tak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsinya. Dia pun menyarankan untuk menghindari jenis makanan itu untuk berbuka puasa.
“Sebaiknya mengurangi makanan gorengan seminimal mungkin. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan,” kata dia, Sabtu (24/4).
Namun, apabila benar-benar ingin mengonsumsinya, Tirta menyarankan agar membatasi sesedikit mungkin gorengan saat berbuka. Selain itu, pilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa. Misalnya dengan menggorengnya dengan menggunakan airfryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup.
Ketimbang gorengan, Tirta merekomendasikan kurma atau buah-buahan untuk berbuka puasa. Konsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka.
Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus. Sementara kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats. Bisa juga menambah kacang-kacangan agar lengkap proteinnya.
Bahkan jika ada waktu, bisa dicoba membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan unsur manis, atau tambahan madu atau stevia cair.
“Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik. Karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya,” papar Tirta.
Kredit: Tautan sumber