Parapuan.co – Stylo Indonesia terus menyuarakan Gerakan Stop Beauty Shaming sebagai bentuk aksi nyata (real movement), sejak awal tahun 2021.
Gerakan ini adalah bagian serta kelanjutan tagline Semua Bisa Cantik, yang menjadi identitas Stylo Indonesia sejak berdiri pada 13 Agustus 2018 lalu.
Gerakan Stop Beauty Shaming bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang dampak beauty shaming. Gerakan ini juga bertujuan untuk mendukung siapa pun yang pernah mengalaminya.
Mengapa gerakan ini penting? Sebab kasus ini sering terjadi di Indonesia, khususnya bagi kaum perempuan.
Baca Juga: Selain Cathy Sharon, 4 Public Figure Ini Dukung Stop Beauty Shaming
Gerakan ini pertama kali dicetuskan oleh Founder Stylo Indonesia dan Head Fashion Beauty Grid Network Kompas Gramedia, Ridho Nugroho, M.I.Kom.
Ridho mencetuskan gerakan ini berangkat dari pengalaman pribadinya sebagai seorang penyintas perundungan atau bullying.
“Bullying itu gak mengenal jenis kelamin maupun gender. Sebagai seorang penyintas bullying saat SMP karena memiliki penampilan yang berbeda dari lelaki pada umumnya, saya makin sadar bahwa siapa pun tidak berhak mendapat perlakuan diskriminatif dari siapa pun juga.
“Kenapa? Karena kita tidak bisa memaksakan suatu standar tertentu apalagi soal penampilan fisik yang kita yakini pada diri orang lain,” kata Ridho, dikutip dari Stylo.
Kredit: Tautan sumber