Fimela.com, Jakarta Skincare dengan kandungan yang mampu menghambat tanda-tanda penuaan menjadi salah satu tren skincare di tahun 2021. Begitu banyak skincare lokal yang meluncurkan rangkaian baru dengan kandungan anti-aging, seperti peptide. Namun, Jafra Cosmetics Indonesia memiliki cara lain untuk meminimalisir tanda penuaan.
Jafra baru saja meluncurkan rangkaian terbaru, Jafra Royal Defy, sebuah terobosan dengan teknologi mutakhir dari Jafra Royal. Sebagai brand lokal yang sudah 60 tahun dikenal sebagai ahli Royal Jelly, Jafra mendesain rangkaian produk ini menggunakan pendekatan holistik yang mengubah ‘cara main’ dalam merawat kulit wajah.
Caranya, dengan mengombinasikan Royal Jelly RJx, teknologi eksklusif Jafra dengan kekuatan Royal Jelly, Royal Jelly Oil, dalam Jafra Royal Defy dan White Truffle. Menurut Managing Director JAFRA Cosmetics Indonesia Belinda Koh, pihaknya sangat bangga atas peluncuran rangkaian skincare ini. Menurutnya, Jafra Royal Defy cocok untuk semua jenis kulit dan merupakan rangakan perawatan advanced anti-aging.
“Kami sangat bangga dan antusias dapat meluncurkan rangkaian produk terbaru dari portfolio JAFRA Royal Skincare ini. Tidak hanya cocok untuk semua jenis kulit, JAFRA Royal DEFY juga merupakan rangkaian produk perawatan kulit wajah advanced anti-aging yang dapat menjadi jawaban dalam mengatasi permasalahan penuaan nyata pada kulit dewasa. Wanita Indonesia dapat merasakan kebaikan perpaduan alam dan ilmu pengetahuan dalam merawat kulit wajah, serta menjadi versi diri mereka yang paling percaya diri dan cantik.”
Ditargetkan untuk 10 permasalahan penuaan pada kulit orang dewasa, Royal Defy mampu meminimalisir garis-garis dalam dan kerutan, kehilangan volume, kulit cekung, kulit kehilangan elastisitas, kulit kendur, terlihat pecah, kering, pori-pori besar, warna kulit tidak merata, dan kusam.
Kesepuluh masalah tersebut disebabkan karena semakin bertambahnya usia. Proses penuaan kulit juga menjadi lebih cepat ketika kadar estrogen dalam tubuh mengalami penurunan, sehingga kulit kekurangan kolagen.
Kredit: Tautan sumber