FAJAR.CO.ID – Setelah berpuasa seharusnya memiliki kesehatan prima karena pada saat puasa tubuh sudah melakukan proses detoksifikasi. Namun faktanya, banyak juga masyarakat yang justru sakit setelah puasa saat seusai Lebaran.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam mengatakan, berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah lebaran. Apalagi seorang akan stay at home dan tidak banyak bergerak karena terbatas selama masa pandemi global ini.
“Makan dan mengemil menjadi kompensasi yang bisa dilakukan sebagian besar masyarakat pasca puasa Ramadan ketika stay at home,” katanya.
Makanan dan minuman yang tersedia selama lebaran ini biasanya akan lebih banyak dan bervariasi. Umumnya makanan tersebut tinggi lemak, manis dan asin. Biasanya makanan yang berlemak cenderung menjadi pilihan karena bisa tahan lama dan bisa dipanaskan berulang. Budaya untuk menghadirkan makanan dan camilan yang bervariasi tampaknya akan tetap dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Maka tak heran penyakit akan mengancam.
Diabetes
Berbagai minuman kaleng yang bersoda juga tersedia selama lebaran. Apalagi makanan dan minuman yang tersedia hanya dikonsumsi oleh anggota keluarga. Masing-masing kerabat akan menahan diri untuk saling bersilaturahmi. Sehingga makanan dan minuman yang di rumah hanya dikonsumsi sendiri.
“Tentunya bisa saja makanan-minuman ini juga dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik, penyakitnya dapat mengalami kekambuhan. Pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol,” tegasnya.
Kredit: Tautan sumber