Suara.com – Pedangdut Jenita Janet mengungkap bahwa perceraian adalah titik terendah dalam hidupnya. Perpisahan dengan Alief Heidy Nurmaulid membuat dirinya merasa hancur.
“Di bulan Desember kemarin di 2019, di mana itu adalah titik paling terendah aku dalam hidup, jujur aja,” kata Jenita Janet seperti dikutip dari kanal YouTube Ambo News, Kamis (22/10/2020).
Perceraian tentu bukan hal mudah bagi perempuan. Ditambah lagi, Jenita Janet yang melayangkan gugatan kepada mantan suaminya.
“Karena yang kemarin memutuskan untuk meminta cerai saya sendiri. Saya sebagai perempuan, saya menguatkan hati dengan alasan yang kuat,” ujar pelantun “Direject” ini.
Baca Juga:
Jenita Janet Resmi Polisikan Mantan Suami, Terkait Penggelapan Moge
Saat melayangkan gugatan cerai, perempuan 33 tahun ini tak henti memikirkan keputusannya itu. Jenita Janet kebingungan bagaimana harus menyikapi keputusan besar itu.
“Itu benar-benar dalam hati aku, ‘mampu atau nggak ya ini aku menjalani hidup sendiri dan segala macam’. Pada saat itu aku benar-benar nggak tahu mesti berpegang pada siapa,” imbuhnya.
Hingga akhirnya Jenita Janet berada di fase terendah dalam hidup sampai kepikiran untuk meninggalkan dunia entertainent yang sudah membesarkan namanya.
“Pada saat itu memang dari bulan September, Oktober, November, Desember, empat bulan itu masa-masa kacaunya aku. Sampai aku pernah untuk mengundurkan diri dari dunia entertaiment,” terangnya.
Bukan tanpa sebab, Jenita Janet merasa kehilangan arah mengingat mantan suaminya merupakan manajernya. Namun di satu sisi, tak bisa lagi Janet mempertahankan rumah tangganya.
Baca Juga:
Ingin Punya Anak, Jenita Janet Tak Sabar Nikah Lagi
“Karena pada saat itu aku merasakan mantan suami saya manajer saya, ketika dia nggak ada itu saya merasa pincang aja. Dalam pekerjaan itu menjadi goyah dan oleng lah. Akhirnya aku, ‘ya sudah deh sudah nggak percaya diri lagi’. Sampai kayak gitu,” tambahnya.
Kredit: Tautan sumber