FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ditemukan mutasi virus corona yang kebal terhadap vaksin. Meski demikian temuan itu masih bersifat sementara dan perlu penelitian lanjutan.
Shahid Jameel, Pimpinan Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 (INSACOG) sebuah forum ilmuwan India mengatakan ditemukan mutasi kecil pada beberapa sampel virus corona yang dapat menghindari respons imun. Namun, ditegaskannya temuan tersebut masih perlu dikaji lagi.
“Kami melihat beberapa mutasi muncul pada beberapa sampel yang mungkin dapat menghindari tanggapan kekebalan,” kata Shahid Jameel seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/5).
Meski demikian, Shahid tak menyebutkan secara rinci, apakah mutasi tersebut terlihat pada varian India atau yang lainnya.
“Anda tidak dapat memastikannya. Kecuali jika Anda membiakkan virus itu dan mengujinya di lab. Pada tahap ini, tidak ada alasan untuk percaya bahwa virus itu berkembang atau dapat membahayakan, tapi kami menandainya, sehingga kami terus memantau,” ucapnya.
Kini para ilmuwan India tengah mempelajari penyebab varian B1617 yang terdeteksi pertama kali di negara tersebut. Varian itu diduga menjadi penyebab jumlah kasus yang terus meningkat.
Diketahui, INSACOG merupakan forum yang dibentuk pemerintah India. Forum ini juga menggandeng sepuluh laboratorium penelitian nasional. (fin)
Kredit: Tautan sumber