FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Virus korona banyak bermutasi. Varian baru pun disebut banyak menginfeksi remaja.
Salah satunya, Covid-19 varian B117 diketahui lebih banyak. Menyerang para remaja dengan gejala sedang hingga tanpa gejala.Ahli Imunologi dan Epidemiologi Penyakit Menular FK-Unhas, Sitti Wahyuni menyampaikan, sejumlah negara memang memaparkan hal tersebut. “Ini karena memang yang lebih aktif remaja dan anak-anak, sementara varian baru itu dominan lebih mudah menyebar,” ujarnya, kemarin.
Selain itu, data dari Satgas Covid-19 Sulsel, tingkat paparan saat ini masih dominan dari remaja. Khusus di usia 20-29 tahun mencapai 25 persen. Lalu usia 30-39 tahun 24,4 persen dari total kasus di Sulsel saat ini 63.541 positif hingga, 25 Juni.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah mengingatkan melalui rilis resminya terkait adanya ancaman virus korona hasil mutasi, khususnya bagi kelompok anak-anak dan remaja.
Berdasarkan data British Medical Journal Januari 2021 di Corzano, Italia, sebagian besar warga terinfeksi Covid-19 mutasi baru ini adalah anak usia sekolah dasar atau lebih muda.
Di kota kecil Lasingerland, Belanda, dari sekitar 818 guru, murid, staf sekolah yang diperiksa, ada 123 kasus positif, 46 di antaranya terinfeksi varian B117.
Terpisah, Dokter Spesialis Anak Siloam Hospital Makassar, dr Bob Wahyudin menuturkan, dahulu ketika anak-anak terindikasi virus, cenderung tidak bergejala. Saat ini, sudah banyak anak yang memiliki gejala berat ketika terkena virus.”Sebenarnya sudah berubah itu. Banyak saat ini anak yang memiliki gejala berat. Untuk itu, kita harus tetap waspada,” katanya.
Kredit: Tautan sumber